Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih berimajinasi. Berbicara tentang macam-macam majas adalah sangat penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah.
Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya, referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan
dibagi menjadi:
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas
asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai
oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
- Semangatnya keras bagaikan baja.
- Mukanya pucat bagai mayat.
- Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra
/métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah
tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
- Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
- Raja siang keluar dari ufuk timur
- Jonathan adalah bintang kelas dunia.
- Harta karunku (sangat berharga)
- Dia dianggap anak emas majikannya.
- Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
- Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
- Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
- Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan
hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
- Ia terkenal sebagai buaya darat.
- Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
- Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
- Melati, lambang kesucian
- Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia
adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk
menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama
untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
- Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
- Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
- Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok
adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara
keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile:
Pengungkapan
dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan
penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak",
bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
B. Majas Pertentangan
Majas
Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan
maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada
pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan
menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas
hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta
perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes
adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari
kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk
merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
C. Majas Penegasan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi
adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam
sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik
adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban.
Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas Sindiran
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
Macam-macam dan
Pengertian Contoh Majas - Majas adalah bahasa kias atau pengungkapan
gaya bahasa yang dalam pemakaiannya bertujuan untuk memperoleh efek-efek
tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau
pendengarnya. Seorang penulis sastra juga terkadang terkenal dengan
tulisan-tulisan majas dalam karyanya. Dalam hal ini seorang penulis
sastra dalam menyampaikan pikiran dan perasan, baik secara lisan dan
tertulis kerap menyampaikannya dengan bahasa majas yang khas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAR45oq4yRs55sk0nSINsdafbSr9dM_p82Q8EMqdxyXwwJw4H1_V33S1lhfhZGN9TgCwSWdsEHElXQuUMRBBY9mKr8r5QtjuHtBO4ma9X5X1nTzyeij2o61A-TaWbP8WXYojlsrRwMkwVy/s320/3.jpegMajas
terdiri berbagai jenis berbagai jenis seperti Litotes, Hiperbola,
Personifikasi, Simile , Metafora, Antropomorfisme Antropomorfisme,
Alegori, Totum pro parte, Eufimisme, Disfemisme, Parabel, Fabel,
Perifrasa, Eponim, Simbolik, Asosiasi, Alusio, Antonomasia,
Aptronim, Metonimia, Hipokorisme, Depersonifikasi, Pars pro toto,
Sinisme, Satire, Innuendo, Ironi, Sarkasme, Klimaks, Antiklimaks,
Koreksio, Asindeton, Interupsi, Eksklmasio ,Enumerasio, Silepsis dan
Zeugma , Apofasis atau Preterisio, Pleonasme, Aliterasi, Paralelisme,
Tautologi, Antanaklasis Anastrof atau Inversi, Retoris , Elipsis,
Alonim, Kolokasi, Pararima, Preterito, Sigmatisme, Polisindenton,
Oksimoron, Antitesis, Anakronisme, Paradoks , Repetisi , Kontradiksi
interminus.
Berikut macam-macam majas.
A. Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasanbeserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa
hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan
membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal
berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri
itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan
sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang
saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara
berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan,
kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau
bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih
menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu
disebut oleh perempuan lain.
Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam
keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas
permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan
dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata
yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah
jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal
yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku
akan datang
Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam
kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih
diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami
melihat peranginya.
Majas Retoris : Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato
atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu
unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri
oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi
)
Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain
yang berdampingan dalam kalimat.
Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau
bagian kata yang berlainan.
Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan
maksud yang sebenarnya.
Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata penghubung.
B. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan
tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini
sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal
rumahnya besar dan mewah )
Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang
mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu
menari-nari di atas genting
Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama
air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan
benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh:
Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk
lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra
yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang
mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.
Majas Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan
Thailand.
Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau
dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap
halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa
kurang pantas sebagaimana adanya.
Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat
berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang
menggeliat.
Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.
Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan
yang lebih pendek.
Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau
lambang untuk menyatakan maksud.
Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun
dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya
seperti benang kusut.
Majas Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena
sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh,
gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang
Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang.
Majas Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda
lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan
Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai
untuk menunjukkan hubungan karib.
Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan
benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan
batang hidungnya.
C. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan
dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata
yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan
sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan
Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum
ada)
Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang
seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Majas Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal
yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D. Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide
bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh:
Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun!
Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya
dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu
seperti kaset kusut.
Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa
yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh:
Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ketelinga
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.comv
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.comv
Macam-macam dan
Pengertian Contoh Majas - Majas adalah bahasa kias atau pengungkapan
gaya bahasa yang dalam pemakaiannya bertujuan untuk memperoleh efek-efek
tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau
pendengarnya. Seorang penulis sastra juga terkadang terkenal dengan
tulisan-tulisan majas dalam karyanya. Dalam hal ini seorang penulis
sastra dalam menyampaikan pikiran dan perasan, baik secara lisan dan
tertulis kerap menyampaikannya dengan bahasa majas yang khas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAR45oq4yRs55sk0nSINsdafbSr9dM_p82Q8EMqdxyXwwJw4H1_V33S1lhfhZGN9TgCwSWdsEHElXQuUMRBBY9mKr8r5QtjuHtBO4ma9X5X1nTzyeij2o61A-TaWbP8WXYojlsrRwMkwVy/s320/3.jpegMajas
terdiri berbagai jenis berbagai jenis seperti Litotes, Hiperbola,
Personifikasi, Simile , Metafora, Antropomorfisme Antropomorfisme,
Alegori, Totum pro parte, Eufimisme, Disfemisme, Parabel, Fabel,
Perifrasa, Eponim, Simbolik, Asosiasi, Alusio, Antonomasia,
Aptronim, Metonimia, Hipokorisme, Depersonifikasi, Pars pro toto,
Sinisme, Satire, Innuendo, Ironi, Sarkasme, Klimaks, Antiklimaks,
Koreksio, Asindeton, Interupsi, Eksklmasio ,Enumerasio, Silepsis dan
Zeugma , Apofasis atau Preterisio, Pleonasme, Aliterasi, Paralelisme,
Tautologi, Antanaklasis Anastrof atau Inversi, Retoris , Elipsis,
Alonim, Kolokasi, Pararima, Preterito, Sigmatisme, Polisindenton,
Oksimoron, Antitesis, Anakronisme, Paradoks , Repetisi , Kontradiksi
interminus.
Berikut macam-macam majas.
A. Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasanbeserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa
hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan
membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal
berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri
itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan
sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang
saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara
berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan,
kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau
bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih
menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu
disebut oleh perempuan lain.
Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam
keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas
permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan
dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata
yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah
jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal
yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku
akan datang
Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam
kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih
diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami
melihat peranginya.
Majas Retoris : Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato
atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu
unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri
oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi
)
Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain
yang berdampingan dalam kalimat.
Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau
bagian kata yang berlainan.
Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan
maksud yang sebenarnya.
Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata penghubung.
B. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan
tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini
sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal
rumahnya besar dan mewah )
Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang
mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu
menari-nari di atas genting
Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama
air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan
benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh:
Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk
lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra
yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang
mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.
Majas Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan
Thailand.
Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau
dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap
halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa
kurang pantas sebagaimana adanya.
Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat
berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang
menggeliat.
Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.
Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan
yang lebih pendek.
Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau
lambang untuk menyatakan maksud.
Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun
dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya
seperti benang kusut.
Majas Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena
sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh,
gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang
Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang.
Majas Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda
lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan
Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai
untuk menunjukkan hubungan karib.
Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan
benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan
batang hidungnya.
C. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan
dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata
yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan
sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan
Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum
ada)
Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang
seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Majas Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal
yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D. Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide
bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh:
Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun!
Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya
dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu
seperti kaset kusut.
Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa
yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh:
Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ketelinga
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.comPengertian Majas, Contoh & Macam-macam Majas - Mulai dari awal mari kita membahas apa itu pengertian dari majas? Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang bertujuan untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.
Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih berimajinasi. Berbicara tentang macam-macam majas adalah sangat penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Macam Macam Majas
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah.
Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya, referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.comPengertian Majas, Contoh & Macam-macam Majas - Mulai dari awal mari kita membahas apa itu pengertian dari majas? Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang bertujuan untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.
Selain itu, ada pengertian lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih berimajinasi. Berbicara tentang macam-macam majas adalah sangat penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia ini. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Secara garis besar, majas dapat dibedakan menjadi empat golongan atau kelompok. Dan dari empat macam-macam majas tersebut, masing-masing mempunyai turunan dan jenis kategori yang akan Espilen Blog bahas dibawah.
Majas terdiri atas :
--> Majas Perbandingan
--> Majas Pertentangan
--> Majas Sindiran
--> Majas Penegasan
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya, referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan
dibagi menjadi:
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas
asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai
oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
- Semangatnya keras bagaikan baja.
- Mukanya pucat bagai mayat.
- Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra
/métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah
tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
- Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
- Raja siang keluar dari ufuk timur
- Jonathan adalah bintang kelas dunia.
- Harta karunku (sangat berharga)
- Dia dianggap anak emas majikannya.
- Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
- Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
- Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
- Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan
hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
- Ia terkenal sebagai buaya darat.
- Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
- Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
- Melati, lambang kesucian
- Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia
adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk
menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama
untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
- Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
- Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
- Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok
adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara
keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile:
Pengungkapan
dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan
penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak",
bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
B. Majas Pertentangan
Majas
Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan
maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada
pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan
menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas
hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta
perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes
adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari
kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk
merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
C. Majas Penegasan
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi
adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam
sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik
adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban.
Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
D. Majas Sindiran
Majas
Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar